Haloooo!!!!
Mohon maaf kemaren gak jadi dua kali posting T.T
Sekarang saya mau bahas mengenai false friend nih...
False friend? Teman palsu? Oh pasti teman yang mengkhianati kita, yang nusuk dari belakang gitu ya?
Come one, guys, ini adalah blog seorang glossophile, pecinta bahasa. Bukan blog curhat-curhatan (meski saya suka curcol juga sih). Yah tapi kali ini saya mau bahas false friend dari sisi bahasa yaa~
Well, false friend adalah dua kata dalam dua bahasa yang berbeda, yang sepertinya sama, dibacanya maupun hurufnya, namun artinya berbeda. False friend adalah fenomena kebahasaan yang unik, dimana dalam suatu bahasa yang rumpunnya sama pun terdapat false friend yang artinya jauh berbeda.
"Itu harus sama dua-duanya atau gimana?"
Pokoknya, dua kata yang sepertinya sama, baik bentuknya atau pengucapannya, baik keduanya maupun salah satunya saja, namun artinya berbeda, disebut false friend. Saya belum tahu padanan bahasa Indonesianya, namun jika dilihat dari susunan katanya, teman palsu, mungkin?
Ya sudah, saya kasih contoh aja ya... Yang sama dari bahasa Indonesia dan asing namun artinya berbeda...
Kata: Main
Bahasa Indonesia: Bersenang-senang (pengucapan: ma.in)
Bahasa Inggris: Utama (pengucapan: mein)
Bahasa Prancis: tangan (pengucapan: mang atau meng, entahlah)
Tuh kan... katanya sama, pengucapannya beda, artinya juga beda
Udah ngerti kan?
Saya kasih false friend favorit saya:
Kata: Kepo
Bahasa Indonesia (informal): ingin tahu segalanya
Bahasa Esperanto: topi tentara
katanya sama, pengucapannya sama, tapi artinya beda kan? :D
Atau dengan bahasa yang serumpun, bahasa Malaysia
Kata: Banci
Bahasa Indonesia: Waria, wanita-pria
Bahasa Malaysia: Sensus
Jadi, kalau Anda bertemu petugas banci di Malaysia, bukan berarti dia tidak normal, tapi dia pegawai sensus :D
nah ngerti kan?
Kenapa saya posting hal ini? Ini adalah fenomena kebahasaan yang unik. Juga biar pembacanya lebih berhati-hati kalo belajar bahasa asing, iinget ada false friend :D
Semoga bergunna ya? Sekiaaaaaan~
Mohon maaf kemaren gak jadi dua kali posting T.T
Sekarang saya mau bahas mengenai false friend nih...
False friend? Teman palsu? Oh pasti teman yang mengkhianati kita, yang nusuk dari belakang gitu ya?
Come one, guys, ini adalah blog seorang glossophile, pecinta bahasa. Bukan blog curhat-curhatan (meski saya suka curcol juga sih). Yah tapi kali ini saya mau bahas false friend dari sisi bahasa yaa~
Well, false friend adalah dua kata dalam dua bahasa yang berbeda, yang sepertinya sama, dibacanya maupun hurufnya, namun artinya berbeda. False friend adalah fenomena kebahasaan yang unik, dimana dalam suatu bahasa yang rumpunnya sama pun terdapat false friend yang artinya jauh berbeda.
"Itu harus sama dua-duanya atau gimana?"
Pokoknya, dua kata yang sepertinya sama, baik bentuknya atau pengucapannya, baik keduanya maupun salah satunya saja, namun artinya berbeda, disebut false friend. Saya belum tahu padanan bahasa Indonesianya, namun jika dilihat dari susunan katanya, teman palsu, mungkin?
Ya sudah, saya kasih contoh aja ya... Yang sama dari bahasa Indonesia dan asing namun artinya berbeda...
Kata: Main
Bahasa Indonesia: Bersenang-senang (pengucapan: ma.in)
Bahasa Inggris: Utama (pengucapan: mein)
Bahasa Prancis: tangan (pengucapan: mang atau meng, entahlah)
Tuh kan... katanya sama, pengucapannya beda, artinya juga beda
Udah ngerti kan?
Saya kasih false friend favorit saya:
Kata: Kepo
Bahasa Indonesia (informal): ingin tahu segalanya
Bahasa Esperanto: topi tentara
katanya sama, pengucapannya sama, tapi artinya beda kan? :D
Atau dengan bahasa yang serumpun, bahasa Malaysia
Kata: Banci
Bahasa Indonesia: Waria, wanita-pria
Bahasa Malaysia: Sensus
Jadi, kalau Anda bertemu petugas banci di Malaysia, bukan berarti dia tidak normal, tapi dia pegawai sensus :D
nah ngerti kan?
Kenapa saya posting hal ini? Ini adalah fenomena kebahasaan yang unik. Juga biar pembacanya lebih berhati-hati kalo belajar bahasa asing, iinget ada false friend :D
Semoga bergunna ya? Sekiaaaaaan~
No comments:
Post a Comment