Tuesday, May 14, 2013

It's Just a Matter of Perspective!

Haloooo!!

Mau membahas sesuatu mengenai perspektif nih...
Nah ya, dalam berkomunikasi, faktor perspektif ini sangat penting. Hal ini bisa saja mempengaruhi pemahaman/penafsiran seseorang terhadap sesuatu, sehingga menjadikan pemahaman/penafsiran setiap orang berbeda-beda.
Yang menjadi masalah adalah, ketika seseorang pendengar menafsirkan sesuatu dari perspektif yang tidak diinginkan oleh pembicara. Maka disitulah akan terjadi salah paham. Nah, salah paham ini yang berbahaya, yang karenanya persahabatan seseorang bisa terusik...
Namun terkadang, perspektif pendengar juga bisa dimanipulasi oleh media. Mari kita lihat gambar berikut:
Nah. Ini bisa dijadikan oleh media sebagai manipulasi perspektif.
Mari kita lihat gambar kiri. Tagline berita di media A bisa saja seperti ini: "Teroris asal negeri X tertangkap di negeri Y saat akan melakukan pengeboman" yang menjadikan pendengarnya beranggapan bahwa negeri X adalah sarang teroris dan penduduknya jahat.
Mari kita lihat gambar kanan. Tagline berita di media B bisa saja begini: "Pejuang asal negeri X tersesat di negeri Y, ditolong oleh tentara lokal" yang menjadikan pendengarnya beranggapan bahwa negeri Y adalah negeri yang mulia dan penduduknya berhati baik.
Mungkin, yang sebenarnya terjadi adalah gambar tengah. Dimana seorang pejuang asal negeri X tersesat dan masuk wilayah negeri Y (anggaplah kedua negara ini sedang berperang), maka negeri Y pun menolong pejuang yang kehausan dan tersesat tersebut, namun masih berhati-hati kalau-kalau ia adalah mata-mata atau membawa sesuatu yang mebahayakan.
Lihat, betapa mudahnya pikiran manusia dimanipulasi dengan perspektif?
Sekarang, lihat gambar ini:

Nah, setelah melihat gambar tersebut, anggaplah saya sedang menjual rumah kepada Anda, dan memberikan gambar ini pada Anda. Menurut Anda, berapakah harga rumah bergaya Korea dengan kolam renang tersebut? Jika saya menjualnya dengan harga 500 juta rupiah, apa Anda pikir itu harga yang cocok? Mungkin, dangan gaya yang bagus, ditambah kolam renang, dan pemandangan indah disekelilingnya, tentu ada yang tertarik membelinya. Namun, apa Anda tahu kenyataannya? Lihatlah gambar dibawah:
Ternyata kolam renang itu hanyalah bak kecil yang digunakan untuk memanipulasi perspektif orang yang melihat gambar tersebut. Apa kini harga 500 juta itu masih cocok? Tent saja tidak, bagaimanapun, kolam renang yang "dijanjikan" itu tidak ada!

Nah pokoknya perspektif itu sangat penting deh. Saya punya satu teori ngasal yang saya temukan sendiri, bahwasanya ketika saya sendiri, dan menjadi dua orang yang berbeda, atau berdebat dengan diri sendiri, saya jadi lebih bisa melihat sesuatu dengan perspektif yang lain....
Change your perspective!

Well, saya juga punya cerita, dari buku Chicken Soup for the Kids Soul.... Saya lupa-lupa ingat ceritanya, pokoknya intinya aja lah ya. Jadi begini, pada suatu hari, di sebuah sekolah dasar, dua orang siswa dipanggil gurunya untuk maju ke depan. Di meja gurunya, ada suatu benda yang ditutupi oleh kardus besar. Dan kedua siswa yang dipanggil guru tersebut diminta untuk berdiri bersebrangan dan sama-sama melihat ke benda yang ditutupi kardus tersebut. Lalu, kardus tersebut diangkat, dan rupanya isinya adalah sebuah globe yang sudah dicat. Gurunya berkata, "Kalian yang di depan, tolong katakan apa warna globe tersebut. Bagi yang duduk, mohon diam." Siswa yang di depan pun mulai berkata, si A berkata, "Warnanya hitam, bu!" namun si B menyanggahnya, "Bukan, warnanya putih, jelas sekali putih!" dan si A dan si B pun berdebat, masing-masing berpegang teguh pada pendapatnya mengenaik globe itu. Lalu sang guru pun menyuruh mereka diam, dan memutar globe tersebut dan rupanya itu adalah globe yang diwarnai separuh hitam dan separuh putih. Kedua siswa yang di depan pun terdiam dan mengerti mengapa kawannya keukeuh terhadap pendapatnya.
Itulah perspektif, kadang, kita selalu keukeuh pada perspektif yang kita pakai, dan ngotot. Kalau begitu, sekalinya salah, malu deh. Padahal, menurut saya, melihat sesuatu dari berbagai perspektif akan sangat bermanfat bagi kita. Kita jadi lebih banyak belajar dan mengerti lebih baik.
Kadang sulit untuk melihat dari perspektif yang berbeda...
Dan salah satu contoh bagus untuk perspektif adaah angka 6 dan 9. Seperti gambar dibawah:
Dilihat dari kiri, ia menjadi angka 9. Dilihat dari kanan, ia menjadi angka 6. Dari mana Anda melihat lebih dulu? :D
Yah pokoknya, silakan melihat sesuatu dari berbagai perspektif, agar kita tidak terus menerus menjadi seperti ini tanpa berkembang. Ada sebuah perkataan "If you re-read a book at different times of your life, the story won't change, but your perspective does" "Jika Anda membaca kembali sebuah buku pada waktu yang berbeda, ceritanya tidak akan berubah, tapi perspektifmu berubah.
Untuk menutup artikel ini, saya beri sebuah gambar, yang sedikit bikin saya tersenyum, namun sebenarnya sedikit mengejek...

Well, sampai berjumpa di penulisan selanjutnya! Semoga berguna :)

No comments:

Post a Comment