Saturday, April 27, 2013

Belajar Esperanto I : Memberi Salam dan Perkenalan Diri

Saluton!

Kata di atas adalah pelajaran pertama kita. Saluton diartikan "Halo" atau "Salam!" dalam bahasa Indonesia. Yah, dimana-mana, kalau ada pelajaran bahasa, yang pertama dipelajari itu kan pasti persalaman dan memperkenalkan diri. Bukankah Esperanto ada hurufnya yang beda bacanya dengan bahasa Indonesia? Tenang, disini akan saya sertakan cara bacanya dalam bahasa Indonesia. Kalau tidak ada cara pengucapannya, berarti diucapkan seperti biasa. Oke, kita mulai ya.

PERSALAMAN
Saluton! = Halo
Bonan matenon! = Selamat pagi
Bonan tagon! = Selamat siang
Bonan vesperon! = Selamat malam (good evening)
Bonan nokton! = Selamat malam, selamat tidur (good night)

Itu persalaman dasar. Menanyakan kabar dan menjawabnya, di bawah ini ya!

Kiel vi fartas? = Apa kabar?
(Mi fartas) bone = (Kabar saya) baik
Tre bone = Sangat baik
Sufiĉe bone = Lumayan baik
Malbone = Buruk (atau bisa juga "mi ne fartas bone")
Kaj vi? (kay vi?) = dan Anda? (untuk menanyakan kembali pada penanya)

Dankon! = Terima kasih!
Multan dankon! = Terima kasih banyak!
Koran dankon! = Terima kasih sedalam-dalamnya (harfiah: terima kasih dari hati)
Nedankinde! = Sama-sama/Terima kasih kembali (harfiah: (itu) tidak patut diberi terimakasih, seperti dalam bahasa Inggris "don't mention that"~don't mention that bukan arti harfiah)

MEMPERKENALKAN DIRI
Mi estas .... = Saya adalah .... (I am ....)
Mia nomo estas .... = Nama saya adalah ....
Mi nomiĝas .... (mi nomijas) = Saya dipanggil, Saya dinamakan ....
Kiel vi nomiĝas? (Kiel vi nomijas?) = Bagaimana Anda dipanggil?
Kiu vi estas? = Siapakah kamu?
Kio estas via nomo? = Apa namamu?

PERPISAHAN
Adiaŭ (adiaw) = Selamat tinggal!
Ĝis la revido! (Jis la revido) = Sampai jumpa!
Ĝis! (Jis) = (versi pendek dari ĝis la revido)
Ĝis poste! (Jis poste) = Sampai nanti!
Ĝis baldaŭ (Jis baldaw) = Sampai nanti! (harfiah: sampai secepatnya!)

Saya kasih contoh percakapan ya, silakan artikan sendiri, itung-itung latihan :D

A: Saluton!
B: Saluton! Kiel vi fartas?
A: Mi fartas bone, dankon! Kaj vi?
B: Tre bone! Kiel vi nomiĝas?
A: Mi nomiĝas "A". Kaj vi?
B: Mi estas "B".
A: Ah, dankon!
B: Nedankinde!
A: Ĝis la revido!
B: Ĝis!

Itu saja untuk kali ini. Semoga berguna ya!

Ĝis la revido




Belajar Esperanto

Saluton!!!!

Saya rencanya mau membuat "kursus" bahasa Esperanto di blog saya. Yah biar temen-temen bisa belajar bahasa Esperanto, karena tempat kursus Esperanto di Indonesia jarang banget. Selain itu, disini juga kita belajarnya gratis kok :D

Postingan ini cuma sebagai pemberitahuan saja. Ke depannya, saya akan mulai membuka "kursus" saya mulai dari tingkatan terrendah dan terus naik. Semangat ya belajar Esperantonya!

Oiya, bagi yang belum tahu apa itu Esperanto, bisa dicek di sini. Postingan saya juga kok :D

Selamat belajar!

Wednesday, April 24, 2013

The Power of Words

 "Lidah lebih tajam daripada pedang" - Peribahasa

Haloooo!!!

Saya sekedar mau nulis sedikit bahasan waktu kemaren saya mengikuti kelas Foundation of Literature. Kami membahas sedikit tentang kekuatan dari kata-kata.
Ya, kata-kata memang begitu kuat dan powerful (perasaan sama aja ya). Bayangkan saja, Tuhan mampu menciptakan alam semesta tanpa berkata-kata, namun Ia menciptakannya dengan mengucapkan "Kun Fayakun", jadilah, maka jadilah ia.
Yah kalo mau disebutkan contoh yang keliatannya jauh sih, Anda tidak akan ada tanpa ada kata-kata. Bukan yang tadi, mari jadi skeptis sejenak. Orangtua Anda, meskipun mereka bertemu, tetapi kalau tidak berkata-kata, apa mereka akan menikah? Bahkan apa mereka mengenal satu sama lain?
Indonesia tidak akan merdeka, meskipun Jepang kalah dan sebagainya, kalau Soekarno tidak membacakan naskah proklamasi. Ajaran Islam tidak akan sampai pada kita jika Nabi Muhammad memilih untuk diam dan tidak berkata-kata. Kata-kata seorang penguasa bisa menjadi hadiah dan hukuman bagi siapapun. Bahkan, yang paling hebat, kata-kata Allah (dalam kitab suci Alquran), memiliki segudang manfat, baik dilihat dari maknanya, ajarannya, isinya, bahkan bisa menyembuhkan penyakit. Konon, kata-kata dalam Alquran jika dibunyikan manusia akan menghasilkan gelombang yang bisa melawan penyakit.
Masih belum puas dengan kekuatan kata-kata? Bayangkan saja, menurut Anda, apa Anda bisa berfantasi ke dunia Hogwarts atau Middle Earth jika J. K. Rowling dan J. R. R. Tolkien tidak menuliskan kata-katanya? Apa Anda masih bisa mengikuti perkembangan informasi terbaru jika panelis koran tidak menulis kata-kata? Apakah Anda akan menyadari kekuatan kata-kata jika saya tidak menuliskan kata-kata melalui blog saya?
Masih ingin lebih? Anda mungkin baru menyadari, kalau salah berkata-kata (termasuk saalh eja) bisa menjadi hal yang memalukan? Apa Anda baru ngeh kalau jika kita mengeluarkan kata-kata yang membuat orang lain tersinggung kita akan otomatis merasa bersalah?
Bahkan status pernikahan, baru akan sah setelah ada Ijab Qabul dalam Islam, atau upacara lainnya. Bahwa seorang pemimpin negara dapat disahkan menjadi pemimpin setelah mengucap sumpahnya. Seseorang yang diberi gelar pun belum afdol jika sang pemberi gelar belum mengucapkan kata-kata yang menjadikan orang tersebut bergelar. Pokoknya, Words are powerful, indeed!
Saking kuatnya, peribahasa menyatakan bahwa "Lidah lebih tajam daripada pedang". Jika seseorang menebaskan pedang ke leher Anda, Anda hanya akan sakit selama 8 detik, setelahnya Anda wafat. Namun, jika seseorang mengejek Anda hingga membuat Anda tersinggung, Anda harus menanggung rasa sakitnya seumur hidup. Bahkan tak jarang, orang lebih memilih pedang ketimbang lidah (banyak bukan kasus bunuh diri karena ejekan, cemoohan, dan kata-kata yang tidak enak, termasuk ditolak gebetan).
Sekedar intermezzo, dosen saya menyebutkan kalau ada salah satu teori literatur yang membahas mengenai hal ini. Lalu beliau bertanya, "Mengapa Tuhan mengucapkan 'Kun fayakun' ketika menciptakan sesuatu?" Dalam hati saya menjawab, "Karena Tuhan menciptakan teori literatur juga, pak." :D
Jika kita mau mencontoh orang ternama, lihatlah contoh pasti, Rasulullah. Beliau tidak mengeluarkan kata-kata yang tidak penting. Semua yang keluar dari mulutnya adalah mutiara-mutiara ilmu dan hikmah. Lihatlah Eyang Confucius, kata-katanya menjadi onggokan berlian yang dipatuhi orang-orang yang mempercayainya. Lihatlah Kek Aristoteles, pemikirannya yang hebat menjadikan hampir semua kata-katanya menjadi kutipan-kutipan ternama. Singkatnya, orang-orang hebat, hanya mengeluarkan kata-kata hebat. Jika Anda masih mengeluarkan kata-kata binatang hina? Yah simpulkan sendiri ya ;)
Yang ingin saya tekankan pada teman-teman, kata-kata itu kuat, dan pengaruhnya tak terbatas. Kita masih bisa menikmati karya sastra dari zaman dahulu, dan mengikuti pesan moralnya. Maka pengaruh dari kata-kata itu tak terbatas waktu....
Pepatah menyebutkan bahwa "Diam itu Emas" karena saking kuatnya kata-kata, akan lebih baik jika Anda diam ketimbang membicarakan sesuatu yang tidak jelas. Diam itu emas, dan berbicara hal yang baik itu berlian.
Salah seorang motivator bahkan berkata "Baiknya setiap tweets, retweet, dan ucapan kita bermanfaat bagi orang lain." Sudahkah And melakukannya?
Tenang, saya juga belum. Hal itu susah sekali, menyusun kata untuk sebuah kalimat yang indah, bermakna, dan pasti berguna adalah pekerjaan sulit. Jadi, jangan khawatir. Tapi jangan tidak mencoba juga! Cobalah, siapa ahu mungkin Anda bisa?
Jangan remehkan kekuatan kata-kata. Semua yang terjadi di dunia ini disebabkan kata-kata. So, hati-hatilah dalam menggunakan kata-kata.
Sekian dari saya, semoga berguna!





Monday, April 22, 2013

Mengenal Pangram

Haloooooo!!!

Lama gak ngeblog Ya. hampir lupa kalo saya punya blog. :D

Nah kali ini saya maŭ ngebahas soal pangram. Apaan tuh pangram? Makanya, baca artikelnya sampe selesai biar tahu :p

Secara singkat, pangram adalah sebuah kalimat yang didalamnya muncul semua huruf dalam suatu bahasa paling tidak satu kali. Contohnya, ada suatu pangram yang paling terkenal, pasti ada di komputer windows, di bagian control panel --> font :D
The quick brown fox jumps over the lazy dog
Coba diitung, bener gak ada semua huruf :D Pangram ini bukanlah pangram sempurna. Pangram sempurna adalah pangram yang didalamnya satu huruf hanya muncul satu kali. Contoh pangram sempurna adalah pangram dalam bahasa jawa (ditulis dengan aksara jawa):
꧋ꦲꦤꦕꦫꦏ꧈ ꦢꦠꦱꦮꦭ꧈ ꦥꦝꦗꦪꦚ꧈ ꦩꦒꦧꦛꦔ꧉
Nah gede biar keliatan, kalau gak bisa baca dan pengen baca, silakan download unicode aksara jawa disini: Unicode Aksara Jawa
Dibacanya: "Hanacaraka, datasawala, padhajayanya, magabathanga"
Saya kira, awalnya, susunan itu hanyalah susunan aksara jawa. Namun ternyata ada artinya juga. Artinya adalah (menurut wikipedia): "Ada dua utusan, mereka saling membenci, sama kuatnya (dalam perang), inilah mayatnya."

Nah, yang menjadi pertanyaan, adakah pangram dalam bahasa Indonesia? Coba dipikirkan dulu, sebuah kalimat dalam bahasa Indonesia, yang memiliki semua huruf dari A sampai Z didalamnya. Cukup susah ya? Ya, karena kata-kata dengan huruf V, X, dan Q sangat jarang dalam bahasa Indonesia. Nah, ada dua kalimat yang dianggap sebagai pangram bahasa Indonesia:
Muharjo seorang xenofobia universal yang takut pada warga jazirah, contohnya Qatar.
sudah dicek? Ini ada satu lagi:
Saya lihat foto Hamengkubuwono XV bersama enam zebra purba cantik yang jatuh dari Alquranmu. 
tapi entahlah, saya tidak yakin kalimat kedua, karena XV, bagaimanapun, angka romawi, dan merujuknya pada angka, bukan huruf, meskipun berbentuk huruf. Berhubung saya bukan linguist ulung, yah terserah teman-teman aja deh mau dianggap pangram apa bukan.

Dalam bahasa lain, dapat juga ditemukan pangram. Ada juga yang memiliki pangram sempurna. Contohnya pangram sempurna bahasa Jepang:
いろはにほへと ちりぬるを わかよたれそ つねならむ うゐのおくやま けふこえて あさきゆめみし ゑひもせすん
 Merupakan pangram sempurna, dan juga menyertakan dua huruf yang tidak digunakan lagi dalam bahasa Jepang. berikut cara bacanya: "irohanihoheto chirinuruwo wakayotareso tsunenaramu uwinookuyama kefukoete asakiyumemishi wehimosesun" panjang ya. entahlah artinya apa. yang pasti, ini adalah contoh pangram sempurna.

Bagaimana dengan bahasa-bahasa bertulisan aneh lainnya? Biasanya ada ditemukan sih, bahasa Arab, Rusia, Hindi, Thai, dan lain-lain ada kok pangramnya. Bahasa-bahasa dengan tulisan latin yang dimodifikasinya (ada tanda-tanda aksen di atas hurufnya) pun ada pangramnya. Hanya bahasa Vietnam saya belum menemukan. Hurufnya aneh-aneh begitu -_-
Tapi saya tidak menemukan pangram dalam bahasa Tiongkok juga. Ya iyalah, hurufnya aja ada sekian ribu, masa aja semuanya mau dijadiin satu kalimat -_-
Pengen lihat lebih banyak contoh pangram? Buka aja disini: List of Pangram
Mungkin, ada teman-teman yang mau menambahkan pangram karya sendiri?

Sekian, semoga bermanfaat!

Wednesday, April 10, 2013

Kongres Esperanto yang Pertama di Indonesia (Juga Kongres Esperanto Pertama Bagi Saya)

Haloooo!
Cukup lama saya gak blogging, ya kemaren dari Jumat sampai Senin ada kongres Esperanto di Bogor dan saya kesana, saya gak punya kesempatan blogging disana, jadi cerita di sini aja yaa...

Saya sampai di tempat kongres hari Juamt jam 1.30 siang. Belum terlihat siapa-siapa di sana. Saya menuju ruang makan dan disana ada beberapa orang. Rupanya waktu daftar ulang belum dimulai yakni jam 2.00 siang. Disana ada satu orang panitia (saya panggil dia kak Eko) yang masih bersiap-siap, ada dua orang pemuda Jepang, sama sekelompok orang-orang lain. Setelah ngobrol sedikit sama kak Eko, saya mencoba mendekati dua orang Jepang ini. Mereka masih muda, sekitar 23-25 tahun lah. Yang satu namanya Yuma Shirakawa, satunya lagi Shinpei Ichikawa. Yuma sih udah belajar Esperanto sekitar 3 tahun (kalo gak salah). Tapi Shinpei baru 8 bulan, sama kayak saya. Kita ngobrol lumayan banyak, sampe ada salah satu orang Italia, namanya Pietro Fiocchi yang minta diterjemahkan teks bahasa Indonesia ke Esperanto dan sebaliknya. Dia lumayan bagus ngomong bahasa Indonesia. Ya sehabis nolongin Piettro, saya daftar ulang.
Saya lupa siapa lagi yang saya temui setelah itu, namun saya yakin semua orang asing sudah saya ajak ngobrol. Namun yang paling sering ngobrol sama saya ya Yuma dan Shinpei. Ada juga pemuda jepang lain lagi, namanya Masatoshi Yamada, lumayan juka suka ngobrol sama dia.
Naaah, yang jadi primadona di kongres adalah seorang cewek Korea yang tinggal di Jepang yang namanya Che Yuna, dipanggilnya Yuna. Habisnya, dia satu-satunya cewek dari luar negeri yang masih muda, cantik lagi :D Saya, kak Eko, sama kak Erlangga (peserta kongres dari Bandung) suka heureuy sama dia :D nih foto saya sama Yuna:
Yuna itu yang ada di sebelah saya ya, bukan yang dibelakang -__- Sayang sekali saya gak ngambil foto banyak waktu kongres karena saya bukan banci kamera, tapi ada sih beberapa foto yang saya ambil...
Oke, setelah daftar ulang, hari Jumat sore harinya saya ikut nyanyi bersama, pake lagu bahasa Esperanto. Ini fotonya (saya comot dari Facebook salah seorang peserta kongres, hehe):
Wah asyik banget deh, lagu-lagunya easy listening, enak di telinga, pokoknya mantap lah! :D
Setelah itu ada cemilan sore, dan setelahnya ada diskusi mengenai pasporta servo. Secara singkat, pasporta servo adalah layanan antar-Esperantist yang mengizinkan Esperantist lain menginap di tempatnya secara gratis. Disitu saya bertemu beberapa Esperantis dari Jepang, yang bahkan mengundang saya secara pribadi ke kongres Esperanto Jepang. Saya akan bahas ini nanti.
Malamnya, ada interkona vespero atau malam perkenalan. Kita berkenalan satu sama lain disana, semua peserta ngumpul disana. Juga ada beberapa games. Bahkan kita melakukan Chicken Dance bersamaan! nih fotonya(masih dicomot dari Facebook):

Haha malem itu asyik banget pokoknya, di akhir acara ada pembagian hadiah, yah lumayan dapet snack sedikit =D
Besoknya, ada acara pembukaan, ada pejabat dari salah satu kementerian. Entahlah kementerian apa saya lupa, luar negeri, dalam negeri, pariwisata, saya lupa. Pada waktu itu juga ada tarian tradisional jawa barat, yang mendapat respon positif dari para bule :D acaranya berlangsung sampe makan siang, dan setelahnya saya mengikuti diskusi mengenai pergerakan Esperanto di Indonesia. Rupanya Esperanto sudah ada sejak tahun 1950an, namun sempat terhenti...
Setelahnya gak ada acara yang bisa saya ikuti, akhirnya saya ikut kak Eko untuk mengajarkan bahasa Indonesia untuk para bule. Bahkan, ada salah seorang Esperantist dari Hong Kong yang minta diajarkan sedikit bahasa Sunda, buat nawar sama pedagang katanya, siapa tau dapet potongan harga kalo ngomong pake bahasa Sunda :D
Habis itu, oiya, saya ikut kursus Meza Nivelo (level menengah) bersama Esperantist dari Belgia, namanya Kristin Tytgat. Orangnya Ramah. Seneng banget ikut kursus itu, karena gurunya juga ramah banget. Setelahnya saya membantu Esperantist Jepang Masako Tahira untuk acara pelelangan. Banyak sekali barang-barang yang dilelang, terutama barang-barang yang berkaitan dengan Esperanto. Ada satu barang yang saya ingin beli, yakni koleksi perangko. Saya sudah menawar, namun ada yang menawar lebih tinggi. Saya gak berani lagi nawar, ya sudah saya kasih. dan tahu apa? Besoknya, Bill Mak, bule asal Hongkong yang beli koleksi perangko dan juga belajar bahasa Sunda, memberikannya ke saya secara gratis. He he he :D
Malamnya ada acara dangdutan, namun entah kenapa saya lelah sekali, jadi saya gak ikut dangdutan, saya tidur aja deh jadinya xp
Hari ketiga, paginya saya mengikuti kursus level menengah, diskusi mengenai pergerakan Esperanto masa kini, dan rapat untuk mendirikan kembali asosiasi esperanto Indonesia. Gak ada yang menarik menurut saya. Setelahnya, saya ikut kursus level menengah lagi, diskusi mengenai delegita reto (perwakilan negara-negara yang akan menjawab pertanyaan orang-orang mengenai negaranya). Dan istirahat sejenak. Karena malamnya ada acara Arta Vespero, yakni malam kesenian, dimana saya 'dipaksa' bernyanyi karena saya ikut nyanyi waktu hari pertama :D
Menurut saya, Arta vespero adalah acara yang paling rame. Kita nyanyi dan nari bersama, haha :D ni ada foto saya nyanyi bareng grup (yang masih dicomot dari FB):

Yah suara saya yang mirip kucing sekarat ketutupin lah seenggaknya x_x
Tapi yang paling saya suka dari arta vespero adalah penampilan dari orang-orang Jepang, menyanyikan lagu yang ceria gitu deh pokoknya ini foto mereka (ehm, dicomot dari FB juga)

Haha! kasian, sudah pada berumur disuruh joget-joget begitu =D Kak Erlangga bilang katanya "Bela kanto ĉu ne?" (Lagu yang cantik/indah, kan?) aku nyeletuk "Bela kanto aŭ bela kantistino?" (lagunya yang indah/cantik apa yang nyanyinya (Yuna) yang cantik?)
Oiya, di arta vespero juga ada joget poco-poco bareng :D meskipun gerakannya ngaco dan asal, yang penting goyang! "Esperantisto devas esti freneza." (Esperantist itu harus gila) - Kak Eko! =D hahaha!
Setelah arta vespero juga ada rapat pendirian asosiasi esperanto Indonesia, dan alhamdulillah sekarang sudah terbentuk! Waktu itu saya ikut sampe tengah malem, lumayan capek ternyata ya...
Besoknya setelah makan pagi, rencananya saya mau ikut kursus batik. Cuma beberapa orang Jepang ngajarin origami, jadi saya lebih tertarik ke origami aja deh. Saya masih menyimpan origami saya loh! =D
Setelahnya ada penutupan dan makan terakhir. Ah, saya sudah kangen lagi sama mereka...
Oya, sebelumnya, Esperantist Australia Franciska Toubale minta anter saya ke Bandung, kebetulan saya ke Bandung bareng kakek-nenek dan ibu saya pake mobil, yah di mobil saya merasa awkward aja sih. Kalo saya ngobrol ke Franciska pake bahasa Esperanto, yang lain gak ngerti, kalo saya ngobrol ke keluarga saya, Franciska gak ngerti...

Nah, mengenai Kongres di Jepang, seorang Esperantis Jepang bilang dia akan mengundang saya ke sana gratis, nah ini foto saya, beliau (Mitsukawa Sumiko), sama Tahira Masako (ini mah foto sendiri :p):

Kiri ke kanan: Mitsukawa, Saya, Masako, saya berfoto sama orang-orang baik! =D
Kristin Tytgat juga bilang kalau ia mendukung saya pergi ke Jepang, ini foto saya sama Kristin:
Kristin Tytgat yang pake baju biru muda yaa =D
Oya, sayang sekali saya gak sempet foto sama Shinpei dan Midori(Masatoshi Yamada), tapi saya sempet foto sama Yuma, meski saya lagi calangap -_-
Dan juga saya suka ngobrol sama Sandor Horvath, Esperantist Australia. Dia bilang dia suka nama saya yang panjang, dia juga beberapa kali ngajak ngobrol pake bahasa Jerman, Prancis, sama Rusia. nih fotonya:
Cuma segitu foto yang saya ambil pake kamera sendiri...

Yang paling saya ingat, waktu Kristin baca puisi bahasa Esperanto, saya sekalian bagi disini ya:


Ne Forgesu la Belajn Tagojn (jangan lupakan hari-hari yang indah)

Kiam vi lacas (ketika kau letih)
Kiam vi malplacas kun via ĉirkaŭaĵo (ketika kau sedang tidak berdamai dengan sekelilingmu)
Kiam vi estas senkonsila (ketika kau sedang tidak memiliki nasihat (?))
Kaj vi ege malfeliĉas (dan kaŭ sangat tidak senang)
Repensu tiam pri la belaj tagoj, dum kiuj vi ridis kaj dancis (Ingatlah kembali di saat itu hari-hari yang indah, ketika kau tertawa dan berdansa)
Dum kiuj vi estis afabla al ĉiuj, kiel infano senzorga (ketika kau ramah pada semuanya, seperti anak-anak yang tak peduli)

Ne forgesu la belajn tagojn (jangan lupakan hari-hari yang indah)
Kiam la horizonto, tiom malproksime kiom vi povas vidi (ketika garis langit begitu jauh dari penglihatanmu)
Restas malluma sen signo de luma (tinggallah gelap tanpa tanda-tanda keberadaan cahaya)
Kiam via koro plenas je ĉagreno kaj eble je amaro (Ketika hatimu penuh dengan rasa jijik dan mungkin cinta)
Kiam ŝajne ĉiu espero je nova ĝojo (Ketika tampaknya semua harapan ada di kesenangan baru)
Kaj feliĉo malaperis (dan kesenangan pun hilang)
Tiam serĉu zorge en via memoraĵoj (ketika itu carilah kepedulian dalam ingatanmu)
Mi petas al vi, la belajn tagojn (aku mohon padamu, hari-hari yang indah)
La tagojn, dum kiuj ĉio estis bona (hari-hari ketika semuanya menjadi baik)
Dum kiuj estis iu, ĉe kiu vi sentis vin hejme (selama hari-hari itu, pada semua orang kau merasa kau ada di rumah)
la tagojn, dum kiuj vi povis entuziasmiĝi pri tiu alia (hari-hari, ketika kau antusias pada semua orang satu sama lain)
Kiu nun mi elrevigis vin kaj eble trompis vin (yang sekarang mungkin melupakan dan masih mengingatmu)

Ne forgesu la belajn tagojn (jangan lupakan hari-hari yang indah)
Ĉar kiam vi forgesas ilin, ili neniam revenos (karena jika kaŭ melupakannya, mereka tak akan kembali)
Tute enmaniĝu vin mem, kaj (genggamlah semua di tanganmu, dan)
plenigu vian kapon per ĝojaj pensoj (penuhilah kepalamu dengan pikiran-pikiran bahagia)
Vian koron pe pardonemo, tenereco, kaj amo (hatimu dengan rasa pemaaf, kelembutan, dan cinta)
kaj vian buŝon per rido, kaj ĉio denove boniĝos (dan mulutmu dengan tawa, dan semuanya akan menjadi lebih baik lagi)
Oiya, Kristin juga bilang kalau ada sebuah virus bernama Esperanto, yang membuat korbannya semangat dan berenergi untuk berkegiatan, dan sekali virus ini masuk melalui pori-pori, tidak akan bisa keluar lagi.

Ah terlalu banyak untuk saya tuliskan disini, yang pasti, disana saya bertemu orang-orang baik dan semangat, yang maŭ berbagi ilmu, tenaga, dan bahkan harta, yang akan siap menolong sesama, dan mengulurkan tangan untuk kebaikan dan perdamaian dunia.

Per Esperanto, por mondpaco, kaj amikeco! Dengan Esperanto, untuk perdamaian dunia, dan persahabatan!


Thursday, April 4, 2013

Bahasa Indonesia adalah Salah Satu Bahasa Tersulit?

Halooooo!

Saya pengen nulis sesuatu, sesuatu yang beredar di masyarakat luas, namun saya kira butuh klarifikasi. Oke, banyak sekali yang mengatakan kalau bahasa Indonesai itu sulit. Tanpa mengkajinya terlebih dahulu, eh orang-orang pada langsung percaya. Saya cuma pengen mengklarifikasi kabar ini.

Menurut saya, bahasa Indonesia justru bahasa yang sangat mudah, bukan karena saya orang Indonesia, tapi karena saya mencocokkan dengan bahasa lain yang saya pelajari dan saya ketahui.
Oke, yang membuat bahasa Indonesia mudah adalah:
  • Kata kerja tidak dikonjugasikan, bahkan untuk menandai keterangan kini, lampau, dan mendatang pun tidak ada konjugasi khususnya, hanya ditambah keterangan waktu saja.
  • Tidak ada deklinasi kata benda dan kasus gramatika. Semua kata benda digunakan sesuai pada bentuk dasarnya, baik ketika ia menjadi subjek, objek, objek tak langsung, dan lain-lain.
  • Tidak mengenal sistem gender. Sistem gender, umumnya di bahasa-bahasa Eropa, adalah sistem yang mengenal setiap kata benda dalam gendernya sendiri, baik maskulal, feminal, maupun netral.
  • Pengucapannya sesuai dengan penulisannya. Orang asing hanya perlu bisa membedakan 'e taling' dan 'e pepet', beberapa penambahan huruf 'h' dalam pengucapan beberapa kata(kue(h), rapi(h), sepeda(h), dsb), dan beberapa penghilangan huruf 'k' dalam pengucapan beberapa kata (kake-k, nene-k, kaka-k, dsb). Terhitung mudah ketimbang mempelajari pengucapan bahasa Prancis. contohnya kata 'bonjour' yang diucapkan 'bongzyu', atau bahasa Polandia 'czeszczyzny' yang entah bacanya gimana.
Dan hanya ada satu hal yang bisa bikin bule klenger waktu belajar bahasa Indonesia:
  • Penggunaan imbuhan-imbuhan yang bisa menjadikan arti suatu kata berbeda dan tidak konsisten
Ini disebabkan karena bahasa Indonesia adalah bahasa yang aglutinatif, yakni menggunakan imbuhan-imbuhan.Sebagai native, mungkin kita tidak menyadari karena sudah ada dalam benak kita pakem-pakem yang menjadikan kita hafal dan tahu yang cocok. Meskipun begitu, kesalahan dalam penggunaan dari orang asing masih bisa kita tolerir meski artinya berbeda, namun kita akan mengerti apa yang mereka coba katakan.
Berbeda dengan bahasa-bahasa bergender, yang jika salah gender bisa jadi salah arti, kesalahan tidak bisa ditolerir.
Menurut Foreign Service Institute Amerika Serikat, bahasa Indonesia adalah bahasa tingkat satu, yang jika dipelajari membutuhkan 750-900 jam belajar bagi penutur asli bahasa Inggris, berusia 30-40 tahun yang memiliki pengetahuan bahasa asing, dalam satu kelas terdiri dari 6 orang dan 25 jam belajar perminggu. Dengan kriteria yang sama, bahasa-bahasa yang tersulit (membutuhkan 2200 jam belajar) antara lain bahasa Arab, Mandarin, Korea, Kanton, Wu, Jepang, Mongolia, dan Taiwan. Sementara bahasa tingkat satu lainnya yang membutuhkan 750-900 jam adalah bahasa Jerman, Indonesia, Melayu, Jawa, dan Swahili.

Yah pokoknya saya pengen klarifikasi aja, bahwa bahasa Indonesia tidak termasuk bahasa tersulit, cuma imbuhannya bisa bikin sakit kepala orang yang mempelajarinya. Yah kita juga harus menghafal sistem gender, kasus gramatika, dan konjugasi kata kerja kan kalo belajar bahasa lain? Ya jadi fair enough lah ya~

Sekian kali ini, komentar? debat? koreksi? poskan di kolom komentar!