Entah kenapa pengen nulis sesuatu yang agak berat nih...
Redenominasi, kan lagi hangat nih, kita coba bahas yaa :D
Oke, buat yang belom tau, redenominasi itu mengurangi jumlah nominal uang tanpa mengurangi nilai uang. Jadi contohnya, Rp 1000 jadi Rp 1, tapi nilainya tetap sama dengan Rp 1000 saat ini... Beda ya sama sanering, kalo sanering, jadi berubah nilai mata uangnya :D bingung? gini deh contohnya, harga seporsi baso saat ini, ambillah Rp 5000. Jika diberlakukan redenominasi, maka nilai seporsi baso jadi Rp 5, dan tidak ada perubahan dalam porsi baso tersebut, tapi kalo sanering, uangnya jadi Rp 500, tapi harga baso tetep Rp 5000.... Inget, yang merugikan itu sanering. BUKAN redenominasi....
Sebenernya udah ada beberapa negara yang berhasil dalam memberlakukan redenominasi ini.... tapi ada beberapa negara juga yang gagal dalam memberlakukannya... negara yang berhasil, contohnya Turki dan Israel. yang berhasil memangkas 6 apa berapa gitu angka nolnya. lebih dari kita deh! yang parah, korea utara dan zimbabwe gagal, bukannya jadi ngurangin, eh malah jadi nambahin. malah di zimbabwe uangnya sampe sekian triliun dolar zimbabwe dan itu nilainya kecil sekali kan? :) yang lebih parah sih di korea utara, saat masa penukaran uang lama ke uang baru, ehhhh uang barunya malah habis. yah gagal total. capee deehhhh :D
bagaimana dengan Indonesia? konon, saat ini ekonomi Indonesia lagi bagus-bagusnya, dan tidak terpengaruh kondisi ekonomi Eropa yang katanya lagi krisis tuh. Selain itu, banyak kalangan masyarakat yang setuju juga, terutama kaum pebisnis ulung nih. yah kali malu aja, transaksi sama orang lain, 1000 dolar itu banyak, tapi di negaranya, 1000 rupiah itu sedikit :D juga memang ada beberapa toko yang memasang harga "Rp 25" sebagai Rp 25.000, jadi memang masyarakat butuh penyederhanaan. Selain itu, untuk penghitungan dalam jumlah besar juga jadi gak muat di kalkulator kalo gak diredenominasi....
Apa sih kunci keberhasilannya? menurut saya, kunci keberhasilan redenominasi adalah sosialisasi yang baik dan penjalanan program yang konsisten, selaras, dan jujur. jangan dipake kesempatan buat para tikus nakal buat korupsi, terus sosialisasi juga gak cukup diberita-berita saja, karena Indonesia ini negaranya luas, dan tidak semua kebagian tivi dan internet, maka penyosialisasian harus turun ke lapangan.... terus, masyarakatnya juga harus erdas, jangan dipake kesempatan buat ini-itu untuk keuntungan pribadi, nanti malah kayak zimbabwe. mau?
Sebenernya problem kita adalah luas negara yang besar, jadi sulit untuk menyosialisasikan ke daerah terpencil. bagaimanapun juga mereka harus tau toh? terus kadang orang-orangnya egois, dan hanya memenitngkan kepentingan sendiri, jadi gagal. gak mau kan?
Kamu gimana? setuju gak sama redenominasi? :D
Redenominasi, kan lagi hangat nih, kita coba bahas yaa :D
Oke, buat yang belom tau, redenominasi itu mengurangi jumlah nominal uang tanpa mengurangi nilai uang. Jadi contohnya, Rp 1000 jadi Rp 1, tapi nilainya tetap sama dengan Rp 1000 saat ini... Beda ya sama sanering, kalo sanering, jadi berubah nilai mata uangnya :D bingung? gini deh contohnya, harga seporsi baso saat ini, ambillah Rp 5000. Jika diberlakukan redenominasi, maka nilai seporsi baso jadi Rp 5, dan tidak ada perubahan dalam porsi baso tersebut, tapi kalo sanering, uangnya jadi Rp 500, tapi harga baso tetep Rp 5000.... Inget, yang merugikan itu sanering. BUKAN redenominasi....
Sebenernya udah ada beberapa negara yang berhasil dalam memberlakukan redenominasi ini.... tapi ada beberapa negara juga yang gagal dalam memberlakukannya... negara yang berhasil, contohnya Turki dan Israel. yang berhasil memangkas 6 apa berapa gitu angka nolnya. lebih dari kita deh! yang parah, korea utara dan zimbabwe gagal, bukannya jadi ngurangin, eh malah jadi nambahin. malah di zimbabwe uangnya sampe sekian triliun dolar zimbabwe dan itu nilainya kecil sekali kan? :) yang lebih parah sih di korea utara, saat masa penukaran uang lama ke uang baru, ehhhh uang barunya malah habis. yah gagal total. capee deehhhh :D
bagaimana dengan Indonesia? konon, saat ini ekonomi Indonesia lagi bagus-bagusnya, dan tidak terpengaruh kondisi ekonomi Eropa yang katanya lagi krisis tuh. Selain itu, banyak kalangan masyarakat yang setuju juga, terutama kaum pebisnis ulung nih. yah kali malu aja, transaksi sama orang lain, 1000 dolar itu banyak, tapi di negaranya, 1000 rupiah itu sedikit :D juga memang ada beberapa toko yang memasang harga "Rp 25" sebagai Rp 25.000, jadi memang masyarakat butuh penyederhanaan. Selain itu, untuk penghitungan dalam jumlah besar juga jadi gak muat di kalkulator kalo gak diredenominasi....
Apa sih kunci keberhasilannya? menurut saya, kunci keberhasilan redenominasi adalah sosialisasi yang baik dan penjalanan program yang konsisten, selaras, dan jujur. jangan dipake kesempatan buat para tikus nakal buat korupsi, terus sosialisasi juga gak cukup diberita-berita saja, karena Indonesia ini negaranya luas, dan tidak semua kebagian tivi dan internet, maka penyosialisasian harus turun ke lapangan.... terus, masyarakatnya juga harus erdas, jangan dipake kesempatan buat ini-itu untuk keuntungan pribadi, nanti malah kayak zimbabwe. mau?
Sebenernya problem kita adalah luas negara yang besar, jadi sulit untuk menyosialisasikan ke daerah terpencil. bagaimanapun juga mereka harus tau toh? terus kadang orang-orangnya egois, dan hanya memenitngkan kepentingan sendiri, jadi gagal. gak mau kan?
Kamu gimana? setuju gak sama redenominasi? :D
No comments:
Post a Comment