Wednesday, April 24, 2013

The Power of Words

 "Lidah lebih tajam daripada pedang" - Peribahasa

Haloooo!!!

Saya sekedar mau nulis sedikit bahasan waktu kemaren saya mengikuti kelas Foundation of Literature. Kami membahas sedikit tentang kekuatan dari kata-kata.
Ya, kata-kata memang begitu kuat dan powerful (perasaan sama aja ya). Bayangkan saja, Tuhan mampu menciptakan alam semesta tanpa berkata-kata, namun Ia menciptakannya dengan mengucapkan "Kun Fayakun", jadilah, maka jadilah ia.
Yah kalo mau disebutkan contoh yang keliatannya jauh sih, Anda tidak akan ada tanpa ada kata-kata. Bukan yang tadi, mari jadi skeptis sejenak. Orangtua Anda, meskipun mereka bertemu, tetapi kalau tidak berkata-kata, apa mereka akan menikah? Bahkan apa mereka mengenal satu sama lain?
Indonesia tidak akan merdeka, meskipun Jepang kalah dan sebagainya, kalau Soekarno tidak membacakan naskah proklamasi. Ajaran Islam tidak akan sampai pada kita jika Nabi Muhammad memilih untuk diam dan tidak berkata-kata. Kata-kata seorang penguasa bisa menjadi hadiah dan hukuman bagi siapapun. Bahkan, yang paling hebat, kata-kata Allah (dalam kitab suci Alquran), memiliki segudang manfat, baik dilihat dari maknanya, ajarannya, isinya, bahkan bisa menyembuhkan penyakit. Konon, kata-kata dalam Alquran jika dibunyikan manusia akan menghasilkan gelombang yang bisa melawan penyakit.
Masih belum puas dengan kekuatan kata-kata? Bayangkan saja, menurut Anda, apa Anda bisa berfantasi ke dunia Hogwarts atau Middle Earth jika J. K. Rowling dan J. R. R. Tolkien tidak menuliskan kata-katanya? Apa Anda masih bisa mengikuti perkembangan informasi terbaru jika panelis koran tidak menulis kata-kata? Apakah Anda akan menyadari kekuatan kata-kata jika saya tidak menuliskan kata-kata melalui blog saya?
Masih ingin lebih? Anda mungkin baru menyadari, kalau salah berkata-kata (termasuk saalh eja) bisa menjadi hal yang memalukan? Apa Anda baru ngeh kalau jika kita mengeluarkan kata-kata yang membuat orang lain tersinggung kita akan otomatis merasa bersalah?
Bahkan status pernikahan, baru akan sah setelah ada Ijab Qabul dalam Islam, atau upacara lainnya. Bahwa seorang pemimpin negara dapat disahkan menjadi pemimpin setelah mengucap sumpahnya. Seseorang yang diberi gelar pun belum afdol jika sang pemberi gelar belum mengucapkan kata-kata yang menjadikan orang tersebut bergelar. Pokoknya, Words are powerful, indeed!
Saking kuatnya, peribahasa menyatakan bahwa "Lidah lebih tajam daripada pedang". Jika seseorang menebaskan pedang ke leher Anda, Anda hanya akan sakit selama 8 detik, setelahnya Anda wafat. Namun, jika seseorang mengejek Anda hingga membuat Anda tersinggung, Anda harus menanggung rasa sakitnya seumur hidup. Bahkan tak jarang, orang lebih memilih pedang ketimbang lidah (banyak bukan kasus bunuh diri karena ejekan, cemoohan, dan kata-kata yang tidak enak, termasuk ditolak gebetan).
Sekedar intermezzo, dosen saya menyebutkan kalau ada salah satu teori literatur yang membahas mengenai hal ini. Lalu beliau bertanya, "Mengapa Tuhan mengucapkan 'Kun fayakun' ketika menciptakan sesuatu?" Dalam hati saya menjawab, "Karena Tuhan menciptakan teori literatur juga, pak." :D
Jika kita mau mencontoh orang ternama, lihatlah contoh pasti, Rasulullah. Beliau tidak mengeluarkan kata-kata yang tidak penting. Semua yang keluar dari mulutnya adalah mutiara-mutiara ilmu dan hikmah. Lihatlah Eyang Confucius, kata-katanya menjadi onggokan berlian yang dipatuhi orang-orang yang mempercayainya. Lihatlah Kek Aristoteles, pemikirannya yang hebat menjadikan hampir semua kata-katanya menjadi kutipan-kutipan ternama. Singkatnya, orang-orang hebat, hanya mengeluarkan kata-kata hebat. Jika Anda masih mengeluarkan kata-kata binatang hina? Yah simpulkan sendiri ya ;)
Yang ingin saya tekankan pada teman-teman, kata-kata itu kuat, dan pengaruhnya tak terbatas. Kita masih bisa menikmati karya sastra dari zaman dahulu, dan mengikuti pesan moralnya. Maka pengaruh dari kata-kata itu tak terbatas waktu....
Pepatah menyebutkan bahwa "Diam itu Emas" karena saking kuatnya kata-kata, akan lebih baik jika Anda diam ketimbang membicarakan sesuatu yang tidak jelas. Diam itu emas, dan berbicara hal yang baik itu berlian.
Salah seorang motivator bahkan berkata "Baiknya setiap tweets, retweet, dan ucapan kita bermanfaat bagi orang lain." Sudahkah And melakukannya?
Tenang, saya juga belum. Hal itu susah sekali, menyusun kata untuk sebuah kalimat yang indah, bermakna, dan pasti berguna adalah pekerjaan sulit. Jadi, jangan khawatir. Tapi jangan tidak mencoba juga! Cobalah, siapa ahu mungkin Anda bisa?
Jangan remehkan kekuatan kata-kata. Semua yang terjadi di dunia ini disebabkan kata-kata. So, hati-hatilah dalam menggunakan kata-kata.
Sekian dari saya, semoga berguna!





No comments:

Post a Comment