Thursday, April 4, 2013

Bahasa Indonesia adalah Salah Satu Bahasa Tersulit?

Halooooo!

Saya pengen nulis sesuatu, sesuatu yang beredar di masyarakat luas, namun saya kira butuh klarifikasi. Oke, banyak sekali yang mengatakan kalau bahasa Indonesai itu sulit. Tanpa mengkajinya terlebih dahulu, eh orang-orang pada langsung percaya. Saya cuma pengen mengklarifikasi kabar ini.

Menurut saya, bahasa Indonesia justru bahasa yang sangat mudah, bukan karena saya orang Indonesia, tapi karena saya mencocokkan dengan bahasa lain yang saya pelajari dan saya ketahui.
Oke, yang membuat bahasa Indonesia mudah adalah:
  • Kata kerja tidak dikonjugasikan, bahkan untuk menandai keterangan kini, lampau, dan mendatang pun tidak ada konjugasi khususnya, hanya ditambah keterangan waktu saja.
  • Tidak ada deklinasi kata benda dan kasus gramatika. Semua kata benda digunakan sesuai pada bentuk dasarnya, baik ketika ia menjadi subjek, objek, objek tak langsung, dan lain-lain.
  • Tidak mengenal sistem gender. Sistem gender, umumnya di bahasa-bahasa Eropa, adalah sistem yang mengenal setiap kata benda dalam gendernya sendiri, baik maskulal, feminal, maupun netral.
  • Pengucapannya sesuai dengan penulisannya. Orang asing hanya perlu bisa membedakan 'e taling' dan 'e pepet', beberapa penambahan huruf 'h' dalam pengucapan beberapa kata(kue(h), rapi(h), sepeda(h), dsb), dan beberapa penghilangan huruf 'k' dalam pengucapan beberapa kata (kake-k, nene-k, kaka-k, dsb). Terhitung mudah ketimbang mempelajari pengucapan bahasa Prancis. contohnya kata 'bonjour' yang diucapkan 'bongzyu', atau bahasa Polandia 'czeszczyzny' yang entah bacanya gimana.
Dan hanya ada satu hal yang bisa bikin bule klenger waktu belajar bahasa Indonesia:
  • Penggunaan imbuhan-imbuhan yang bisa menjadikan arti suatu kata berbeda dan tidak konsisten
Ini disebabkan karena bahasa Indonesia adalah bahasa yang aglutinatif, yakni menggunakan imbuhan-imbuhan.Sebagai native, mungkin kita tidak menyadari karena sudah ada dalam benak kita pakem-pakem yang menjadikan kita hafal dan tahu yang cocok. Meskipun begitu, kesalahan dalam penggunaan dari orang asing masih bisa kita tolerir meski artinya berbeda, namun kita akan mengerti apa yang mereka coba katakan.
Berbeda dengan bahasa-bahasa bergender, yang jika salah gender bisa jadi salah arti, kesalahan tidak bisa ditolerir.
Menurut Foreign Service Institute Amerika Serikat, bahasa Indonesia adalah bahasa tingkat satu, yang jika dipelajari membutuhkan 750-900 jam belajar bagi penutur asli bahasa Inggris, berusia 30-40 tahun yang memiliki pengetahuan bahasa asing, dalam satu kelas terdiri dari 6 orang dan 25 jam belajar perminggu. Dengan kriteria yang sama, bahasa-bahasa yang tersulit (membutuhkan 2200 jam belajar) antara lain bahasa Arab, Mandarin, Korea, Kanton, Wu, Jepang, Mongolia, dan Taiwan. Sementara bahasa tingkat satu lainnya yang membutuhkan 750-900 jam adalah bahasa Jerman, Indonesia, Melayu, Jawa, dan Swahili.

Yah pokoknya saya pengen klarifikasi aja, bahwa bahasa Indonesia tidak termasuk bahasa tersulit, cuma imbuhannya bisa bikin sakit kepala orang yang mempelajarinya. Yah kita juga harus menghafal sistem gender, kasus gramatika, dan konjugasi kata kerja kan kalo belajar bahasa lain? Ya jadi fair enough lah ya~

Sekian kali ini, komentar? debat? koreksi? poskan di kolom komentar!

No comments:

Post a Comment