Wednesday, March 20, 2013

Bahasan Aliran Sesat Kedua: JIL - Jaringan Islam Liberal

Bismillahirrahmanirrahiim...
AssalamualaikumWr. Wb.

Mohon maaf baru sempat update, saya hampir lupa kalau saya punya blog! :D

Sekarang kita akan membahas JIL yang merupakan Jaringan Islam Liberal. Mungkin di telinga beberapa orang sudah tak aneh lagi, namun mungkin masih ada yang belum tahu.

Istilah Islam liberal, atau Islam progresif, Islam sekuler, Islam pembebesan, Islam reduksionis, Islam pluralis, Islam modernis, Islam substantialis, Islam pembaharu, atau apapun Anda ingin menyebutnya, merujuk kepada ajaran atau doktrin keislaman yang menyimpang dari ajaran aslinya dan lebih condong pada paham liberalisme dalam cara berpikir, berkspresi, dan bersikap. Namun 'kebebasan' yang ditawarkan oleh kaum liberalisme merupakan usaha untuk meruntuhkan dan menentang aturan Allah. Kebebasan yang ditawarkan juga merupakan kebebasan sesaat saja,yang hanya dirasakan saat  hidup di dunia saja.
Ajaran ini pun memiliki tiga pokok ajaran, yakni sekulerisme, pluralisme, dan liberalisme.
Sekulerisme yakni pemisahan urusan agama dengan urusan kenegaraan, yang berarti bahwa urusan agama adalah urusan individu masing-masing, dan urusan negara adalah urusan semua orang. Dengan sekulerisme ini, jika pemerintahan dipegang oleh kader JIL, maka bisa dengan mudah meluluhlantahkan ajaran Islam dengan pelarangan syariah, seperti pelarangan penggunaan jilbab, pelarangan membaca quran, bahkan bisa sampai pelarangan adzan sebagai penanda waktu salat.
Pluralisme adalah ajaran yang meyakini bahwa semua agama itu benar, bahwa Tuhan itu memang ada, dan cara untuk mencapainya berbeda. Maka menurut ajaran ini, agama adalah relatif. Yang berarti bahwa semua orang akan masuk surga, tidak peduli apapun agamanya. Ajaran ini menyimpang dengan jelas, bahwa agama, hal yang dikirim oleh Tuhan, menjadi seakan-akan plin-plan dan relatif. Padahal, Tuhan, sebagai Sang Maha Benar tentu akan mengirim hanya satu agama yang benar dan pasti serta objektif, bukan subjektif seperti yang diajarkan ajaran ini.
Dan terakhir liberalisme, yakni ajaran yang mendewakan kebebasan, apapun yang kita ingin lakukan, maka boleh dilakukan. Ajaran ini merupakan pengembangan yang menyimpang dari ajaran hak azasi manusia. Dalam ajaran JIL, liberalisme digunakan sebagai alasan untuk menyusun ulang tafsir klasik yang asli bahkan untuk menyusun ulang hadits. Menurut mereka, tafsir Alquran dan hadits harus diperbaharui untuk mengikuti kemajuan zaman. Padahal jika itu firman Tuhan, tentulah Dia akan membuatnya dengan bijaksana dan akan berlaku sampai akhir zaman jika sudah dijanjikan akan berlaku sampai akhir zaman.
Sebenarnya, untuk apa sih para kader JIL berkoar-koar menyebarkan ajaran sesat ini? Jika ditarik benang merahnya, ajaran liberal ini berasal dari ajaran Zionis yang sudah saya tulis sebelumnya. Dan jika dipikirkan kembali, penyebaran ini bertujuan untuk memperlancar misi para Zionis untuk menghancurkan eksistensi Islam dan segala syariahnya dan tujuan mereka untuk menguasai dunia akan tercapai dengan mudah.

Saya hanya dapat menyimpulkan bahwa ajaran JIL adalah ajaran yang penuh dengan kesalahan dan kesesatan, selain tulisan di atas, bukti-bukti lain juga membuktikan bahwa ajaran ini bertentangan sekali dengan ajaran Islam yang murni. Contohnya protes pada pelarangan pengucapan selamat hari raya agama lain, padahal dalam Islam, hal ini merupakan perbuatan yang bedosa dan membuat kita tidak ada bedanya dengan umat kafir.
Saya berharap semoga saya, keluarga saya, teman-teman sekalian dan keluarganya, dan semua orang Islam akan dijaga oleh Allah dari kesesatan dan kebebasan semata yang dibawa oleh JIL. Dan semoga pengetahuan dan iman kita bertambah agar terjaga darinya.

Oiya, saya sering melihat beberapa kawan-kawan saya menyematkan hashtag #IndonesiaTanpaJIL di bio twitter mereka. Ingin bergabung juga? :D

Sekian dan terimakasih, semoga berguna dan menambah wawasan pembaca sekalian.
Wabillahittaufiq wal hidayah
Wassalamualaikum Wr. Wb.

No comments:

Post a Comment