Friday, March 22, 2013

Pacaran - Is That An Important Thing?

Haloooo!

Entahlah, saya cuma pengen nulis sebuah fenomena sosial yang meracuni para remaja, yakni pacaran :D

I mean, apa emang itu benar-benar dibutuhkan? Bukan karena saya tidak punya pacar lantas saya berbicara seperti ini, namun saya hanya ingin mengeluarkan pendapat saya mengenai pacaran.
Begini, yang pertama, saya tidak berpacaran karena saya yakin bahwa menurut agama saya, Islam, pacaran itu dilarang. Karena hubungan cinta yang direstui Tuhan hanyalah pernikahan. Selain itu, dalam pacaran pasti ada yang namanya khalwat atau berdua-duaan di tempat yang sepi dengan pasangan yang belum sah, dan hal itu dilarang karena mendekatkan pelakunya pada zina atau pergaulan bebas. Astaghfirullah.
Mungkin saat-saat PDKT adalah saat yang menegangkan, saat jadian adalah saat yang indah, namun yang saya takutkan adalah saat putus, maka saya tidak pacaran. Anda bisa bayangkan atau rasakan, perasaan seseorang yang baru diputuskan pacarnya, galau tak terhingga, air mata mengalir menganak sungai, pikiran kacau balau tak menentu, dan itu hanya dampak kejiwaan. Belum jika sampai mogok makan, bisa membawa dampak fisik. Dan yang paling parah, diantara dua orang pasangan yang telah putus berpacaran, hubungan diantaranya akan memburuk, yang berarti memutus tali silaturrahim. Dan, Anda tahu, itu merupakan salah satu dosa besar. Naudzubillah.
Fakta-fakta juga membeberkan bahwa berpacaran hanya meningkatkan presentase dari pergaulan bebas dan hamil diluar nikah.
Memang, Tuhan menganugerahi manusia dengan cinta, namun Tuhan juga menurunkan aturan untuk anak cucu Adam untuk dipatuhi agar hidupnya bahagia dunia-akhirat. Dan menurut aturan Tuhan, hubungan cinta yang halal hanyalah pernikahan...
Biar saya jawab beberapa pernyataan mereka yang sudah tersesat dan terlena dengan kemaksitan berpacaran :D
"Pacaran kan bagus, biar kita lebih dewasa." Yang ada, kamu malah beradegan dewasa, lagipula, orang dewasa akan cenderung mematuhi perintah Tuhan, bukannya melanggar, sambil keukeuh lagi -_-
"Pacaran kan bagus, biar kita punya pengalaman sama lawan jenis." Pengalaman apa yang Anda maksud? Pengalaman dosa dan maksiat?
"BIsa aja kan ditraktir makan, dikasih hadiah, atau diberi sesuatu sama pacar." Cinta yang bagus dan setia itu adalah cinta yang tulus, bukan mengharapkan makan atau imbalan seperti  ini.
"Ih gak gaul deh gak pacaran" Iya, yang pacaran saking kelewat gaul sampe kebawa pergaulan bebas, ya?
"Tapi kan potensicinta dalam manusia seharusnya dikembangkan." Ya, bisa dengan cinta pada Tuhan., cinta agama, cinta negara, dan cinta keluarga.
"Bagaimana dengan cinta dengan lawan jenis?" Ya yang halal cuma menikah.
"Saya kan masih sekolah. Masa udah nikah." Ya berarti kamu belum siap, jangan sok-sokan gitu deh, udah, fokus aja sama sekolah kamu.
Dan sebenernya banyak banget sanggahan mereka yang sudah buta.

Yah bagaimanapun suatu hal pasti punya sisi baik dan buruk. Namun di Alquran sendiri sudah dicantumkan bahwasanya jika sesuatu hal memiliki dampak buruk yang  lebih besar dibandingkan dampak baiknya, maka hal itu diharamkan. Dan hal yang diharamkan pasti karena membawa sesuatu yang buruk pada manusia.

Bagaimana? Masih mau pacaran? :D

No comments:

Post a Comment